Meriahkan Kemerdekaan ke-78 dengan Ribuan Bendera di Gedung Linggarjati, Kabupaten Kuningan
Pada tahun ini, peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia dipenuhi semangat yang menggelora dengan pemasangan ribuan bendera merah putih di Gedung Linggarjati, Kabupaten Kuningan. Tidak sekadar sebagai elemen dekoratif, ribuan bendera ini mampu menggetarkan jiwa nasionalisme para pengunjung yang datang berkunjung ke gedung bersejarah ini.
Mengapa Gedung Linggarjati Dipilih?
Keputusan untuk memilih Gedung Linggarjati sebagai tempat pemasangan ribuan bendera merah putih ini bukanlah tanpa pertimbangan. Bangunan bergaya art deco yang pada masa lalu adalah tempat tinggal seorang janda kini menjadi salah satu simbol bersejarah yang tak ternilai di Kabupaten Kuningan.
Riuh Bendera Merah Putih yang Menakjubkan
Kehadiran ribuan bendera merah putih yang memenuhi setiap sudut Gedung Linggarjati menjadi pemandangan yang mengagumkan bagi para pengunjung. Bahkan, banyak dari mereka yang dengan antusias berfoto sambil merayakan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2023 di lokasi ini.
Berkibarnya Bendera Merah Putih sebagai Suatu Kesan yang Tak Terlupakan
Hal menarik terjadi pada momen-momen tertentu, di mana ribuan bendera merah putih berkibar serentak. Fenomena ini terjadi ketika tiupan angin kencang melanda. Keadaan ini memberikan suasana yang semakin khusyuk dan sakral di Gedung Linggarjati.
Membumikan Semangat Nasionalisme Melalui Ribuan Bendera
Seorang pengunjung dari Indramayu, Rudin (27), berbicara dengan penuh haru tentang pengalamannya melihat ribuan bendera merah putih di Gedung Linggarjati. Baginya, sensasi tersebut membawanya terhanyut dalam semangat perayaan Kemerdekaan Indonesia yang sedang dirasakan.
Rudin datang ke Gedung Linggarjati dengan tujuan berwisata, namun juga untuk mengenang perjuangan hebat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.
“Saya merasa sangat terharu melihat ribuan bendera di sini. Ini menandakan semangat nasionalisme kita masih membara. Dan hari ini, dengan kebetulan, adalah peringatan kemerdekaan yang ke-78,” kata Rudin kepada media pada Kamis (17/8/2023).
Gedung Linggarjati: Lambang Sejarah dan Keindahan
Menurut pandangan Rudin, Gedung Linggarjati di Kabupaten Kuningan memiliki ornamen khas yang menjadikannya sebagai landmark paling bersejarah di Kota Kuda. Ia bersyukur karena jejak perjuangan para pendiri bangsa masih tersimpan dengan baik hingga kini.
“Dahulu, Gedung ini menjadi saksi pertemuan antara Belanda dan Indonesia. Saya bangga, meskipun bukan warga Kuningan, tetapi Gedung Linggarjati tetap terjaga dengan baik,” ungkap Rudin.
Harapan di Hari Kemerdekaan ke-78
Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Rudin mengharapkan agar negara ini dapat menuju masa depan yang lebih baik, di mana masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan.
Menanam Semangat Nasionalisme Melalui Ribuan Bendera Merah Putih
Ketua Yayasan Jiwa Merah Putih, Heni Kurniasih, menjelaskan tujuan di balik pemasangan 10.001 bendera merah putih di Gedung Linggarjati. Hal ini adalah untuk menanamkan semangat nasionalisme pada generasi muda di Kuningan. Agenda ini sudah berlangsung delapan kali.
Heni menyatakan bahwa ribuan bendera ini berasal dari sumbangan warga dan kolaborasi swadaya bersama. “Ini sudah kali kedelapan kita melaksanakan pengibaran ribuan bendera di Gedung Linggarjati. Ide ini bermula dari almarhumah Ibu Hana Nining yang pertama kali melakukannya pada tahun 2016,” ungkapnya.
Mengingatkan Sejarah Melalui Ribuan Bendera
Selain untuk membangkitkan rasa nasionalisme, kehadiran ribuan bendera merah putih ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Kuningan tentang peristiwa bersejarah yang terjadi di Gedung Linggarjati.
Dengan bendera-bendera yang berkibar, diharapkan masyarakat akan tertarik untuk datang dan melihat sendiri bangunan yang dahulunya adalah gubuk milik seorang janda bernama Jasitem.
“Panggilan bendera yang terus berkibar ini, mereka akan merasa tertarik dan mencintai. Kemudian mereka akan menemukan makna dari tempat ini. Gedung ini adalah penanda sejarah yang sangat penting,” jelas Heni.